Jumat, 29 November 2013



DAMPAK POSITIF PANGAN TERHADAP DINAMIKA PENDUDUK (NATALITAS, MORTALITAS, MIGRASI)

1. Dampak Positif Pangan terhadap Natalitas
Pangan yang sehat jika dikonsumsi secara seimbang akan memberikan dampak positif terhadap natalitas (kelahiran) karena pangan akan memberikan asupan nutrisi, porotein, vitamin, dan kebutuhan lainnya yang berguna untuk menunjang kesehatan seseorang, terlebih lagi untuk ibu-ibu atau seorang wanita yang sedang mengandung yang akan segera melahirkan seorang anak.

2. Dampak Positif Pangan terhadap Mortalitas
Pangan yang sehat jika dikonsumsi akan memberikan antibody terhadap virus atau bakteri yang menyebabkan berbagai penyakit. Hal ini akan membantu seseorang khususnya para lansia agar tetap sehat, sehingga memiliki potensi untuk hidup lebih lama lagi. Asupan nutrisi, protein, vitamin, dan berbagai gizi lainnya akan membentuk suatu antibody atau stimulan yang akan mempertahankan ketahanan fisik terhadap berbagai penyakit yang disebabkan oleh berbagai virus dan bakteri.

3. Dampak Positif Pangan terhadap Migrasi
Seorang imigran (orang yang melakukan imigrasi) akan dapat terus beraktivitas dengan baik di tempat tujuan migrasinya jika mempunyai asupan pangan yang sehat. Keadaan suatu wilayah dari asal seorang imigran dengan wilayah yang menjadi tujuan dari seorang imigran tersebut tentu berbeda. Perbedaan ini biasanya akan menimbulkan ketidak cocokan iklim ataupun cuaca yang akan berpengaruh terhadap kesehatan seorang imigran tersebut. Maka daripada itu asupan pangan yang sehat akan memberikan dampak positif terhadap seorang imigran.

Rabu, 18 April 2012

RESENSI NOVEL SASTRA ''BURUNG-BURUNG MIGRAN''


BURUNG-BURUNG MIGRAN

Judul Buku           : Burung-burung Migran
Penulis                  : Miranda Harlan
Penerbit               : Qanita
Cetakan                : Juli 2011
Jumlah Halaman : 300 Halaman

         Sutik,itulah nama ku Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal indonesia yang kerap kali mendapatkan prilaku tak menyenangkan. Berawal dari  pernikahan ku yang terakhir di Indonesia bersama seorang pemuda bernama Yamin. Yamin adalah pemuda yang ku sangat cintai dan dia juglah pria yang ku nikahi berlandaskan cinta, bukan karena paksaan seperti kejadiaan beberapa tahun lalu ketika ku di paksa menikah ,padahal waktu itu aku baru berumur 13 tahun. Setelah beberapa tahun dari pernikahan terakhir ku ,Yamin meninggalkan ku pergi menjadi TKI ke Malaysia. Aku pun sangat merindukannya,apa lagi ia telah menitipkan janin di tubuh ku,stelah beberapa tahun dari kelahiran anak ku, aku memutuskan untuk menjadi TKW dan menyusulnya ke Malaysia. Banyak hal-hal memiluhkan yang aku dan kawan-kawan sesama TKW alami selama perjalan/menjadi TKW.
          Sulis,itu lah nama kawan ku yang juga sesama calon TKW.Ia adalah salah satu gadis yang masih perawan  dari 100 TKW perawan lainnya dan juga dari beberapa TKW yang sudah menikah.Sepanjang pejalanan dari Surabaya menuju Jakarta kami menumpang angkutan umum,angkutan umum itu sangat penuh badan bertemu dengan badan,kaki bertemu dengan kaki,bibir dan kepala saling membentur dengan leher para lelaki yang memiliki postur tubuh tinggi. Lelaki-lelaki mata keranjang itu memaksa kami untuk duduk di pangkuannya, bahkan salah salah satu dari lelaki mata keranjang itu mengeluarkan dan menempelkan belelainya di tubuh ku,aku ingin memukul lekaki kurang ajar itu, namun akal sehat ku melarangnya. Sehabis itu ,selama perjalan menuju Singapore-Malaysia kami juga mendapatkan perilaku yang sama. Setibanya ku di Singapore aku beruntung mendapatkan majikan yang baik hati ,orang itu bernama A Beng dan istrinya A Nyi mereka sangat baik kepada ku, namun tak begitu lama aku di kembalikan ke ejen ku di Malaysia. Di ejen ku di Malaysia aku menunggu sangat lama, dan akhirnya ku pun mendapatkan seorang majikan ,namun majikan ku ini memaksa ku untuk melepas jilbab ku dan semakin lama semakin mengancam.        
          Miranda Harlan, Wanita ini mampu menulis sebuah novel yang sangat menyentuh. Kisah yang di ambil dari seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang sangat menderita, apa lagi mengingat kesamaan kedudukan pria dan wanita telah di samakan di zaman ini,namun masih saja ada pelanggaran-pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang masih dilakukan.
          Burung-burung Migran, novel yang satu ini membuat kita menjadi terharu ketika membacanya.Jalan ceritanya yang menarik membuat kita terpacu  untuk membaca kelanjutan ceritanya. Kisah nyata yang dialami oleh para pahlawan devisa kita ini memang sangat menyedihkan, sehingga cerita ini cocok di baca oleh semua kalangan,apalagi kalangan yang berkecimpung di dunia hukum.
                                                                                                           Peresensi by: Satya Graha ,
                                                                                               Di www.satyastudy.blogspot.com